Alat Panen Sawit Buatan Kelompok Tani Riau Kantongi Sertifikat SNI

 Alat Panen Sawit Buatan Kelompok Tani Riau Kantongi Sertifikat SNI


Produk perkebunan yang dihasilkan grup tani Koperasi Rumbio Jaya Steel (RJS) sukses mengantongi sertifikat kualitas Standar Nasional Indonesia. Sertifikat berasal dari Badan Standarisasi Nasional itu untuk pertama di Indonesia untuk kategori bisnis kecil menengah (UKM).


Kedua produk buatan warga Riau yang sukses mengantongi SNI itu adalah egrek dan dodos, atau alat pemanen buah kelapa sawit. RJS merupakan mitra bisnis binaan PT Perkebunan Nusantara V.


Sertifikat jaminan kualitas wahid berikut diserahkan Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution kepada Kelompok Koperasi RJS di Kediaman Dinas Gubernur Riau, Kota Pekanbaru, Kamis (17/6). Selain dua produk mitra binaan PTPN V, terhitung terdapat satu produk Madu Wibi yang terhitung mendapatkan sertifikat yang sama Perusahaan sawit .


"Kita patut berbangga hati dengan produk-produk Riau yang bisa menyatakan kualitasnya hingga sukses raih SNI. Ini menjadi bukti bahwa produk lokal kita bisa beradu di tanah air. Diharapkan keberhasilan ini bisa menjadi perangsang bagi UMKM lainnya untuk meningkatkan standar memproduksi cocok standar yang sudah ditetapkan," kata Edy.


Di area yang sama, Chief Executive Officer PT Perkebunan Nusantara V, Jatmiko K Santosa menyatakan pihaknya merangkul Koperasi Rumbio Jaya Steel (RJS) sejak awal 2020 lalu.


Jatmiko mnegakui, PTPN V memilih manfaatkan produk buatan pintar besi Desa Teratak, Kecamatan Rumbio Jaya, Kabupaten Kampar di sedang gempuran peralatan mekanisasi perkebunan impor.


"Pada bagian awal, PTPN V sesudah itu menjalin kerjasama pembelian peralatan panen perkebunan sawit sebesar Rp1,6 miliar ke Koperasi RJS. Kesepakatan pembelian ditunaikan di hadapan Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziah," katanya.


Di th. yang sama, lanjut Jatmiko, PTPN V ulang menerbitkan kontrak pengadaan alat panen kepada RJS sebesar Rp2,8 miliar. Sehingga, total omzet yang diraih RJS di th. 2020 selanjutnya raih Rp4 miliar. Angka itu meningkat mencolok dibandingkan th. 2019 yang berada dikisaran Rp1,2 miliar.


Selanjutnya sepanjang semester pertama 2021 ini, PTPN ulang jalankan pengadaan peralatan panen sebesar Rp1,78 miliar. Kali ini pengadaan ditunaikan melalui proses Pasar Digital Usaha Mikro Kecil Menengah (PADI UMKM) BUMN.


Selain lebih transparan, Jatmiko menyampaikan kebijakan berikut terhitung mendorong RJS untuk lebih dikenal perusahaan BUMN lainnya yang bergerak di sektor yang sama.


PTPN V dengan Koperasi RJS terhitung membantu rencana ekspansi koperasi dengan mengucurkan dana pinjaman lunak bergilir dan bergulir sebesar Rp600 juta.


Jatmiko yang terhitung Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Provinsi Riau dapat mengajak kepada para entrepreneur perkebunan di Bumi Lancang Kuning untuk ikut melirik dan manfaatkan produk-produk yang dihasilkan RJS.


BACA JUGA:

Jadi Produsen CPO Terbesar Dunia, Indonesia Harus Punya Acuan Harga Sendiri`

Kejar Target Produksi Sawit Nasional, Kementan Jadikan PSR di Riau Role Model

"Kita berkomitmen untuk konsisten mengembangkan UKM mitra binaan Perusahaan. Tidak hanya mengimbuhkan kapitalisasi, belanja hasil produksi, mendorong promosi, tetapi terhitung membantu upaya-upaya UKM untuk konsisten tumbuh. Di antaranya melalui sertifikasi SNI yang bermanfaat untuk pengembangan bisnis dan beradu di sedang ketatnya persaingan di masa pandemi," kata Jatmiko.


Saat ini, seluruh peralatan mekanisasi PTPN V dipasok berasal dari RJS. Langkah itu merupakan bagian berasal dari perusahaan untuk mendongkrak tingkat komponen didalam negeri (TKDN) serta meningkatkan ekonomi penduduk di sekitar perusahaan berdiri.


"Rumbio Jaya Steel sementara ini merupakan pemasok tunggal peralatan perkebunan di PTPN V. Dan bagi kami, makin lama tinggi tingkat komponen didalam negeri (TKDN) maka makin lama baik untuk negara,” sebutnya.


Saat ini tercatat tak kurang berasal dari 4.602 UKM di Riau sudah menjadi mitra binaan PTPN V. Perusahaan berkomitmen untuk konsisten memperkuat ekonomi kerakyatan yang diwujudkan dengan menggulirkan dana pinjaman lunak hingga Rp93 miliar melalui program kemitraan.Terimakasih kepada Pemprov Riau dan Bank Riau-Kepri yang sejak awal membantu kita untuk bisa terlibat didalam mengembangkan UKM di Riau," tuturnya.


Ketua Bidang Pemasaran Koperasi RJS, Desrico bersyukur dengan terbitnya sertifikasi SNI untuk ke-2 produk andalannya tersebut. Ia menyatakan ke-2 sertifikat itu masing-masing terdaftar dengan no SNI 8205:2016 untuk dodos dan SNI 4874:2019 untuk egrek.


"Alhamdulillah kerja keras kita sudah diakui bermutu tinggi oleh negara dengan sertifikasi itu. Kami berterimakasih kepada PTPN V yang tiada henti konsisten membantu kami. Semoga kemitraan ini bisa konsisten berjalan dengan baik," katanya.


Rico menyatakan terbitnya SNI tak dipungkiri menjadi angin fresh bagi 250 pintar besi yang sudah puluhan th. bertekun bidang tersebut. Dia gembira sebab roda ekonomi penduduk Desa Teratak yang mayoritas berprofesi sebagai pintar besi dapat konsisten menggeliat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara memelihara product berbahan kulit

Demi Perkuat Sektor Antariksa, Wuhan Mau Jadi Lembah Satelit Tiongkok

Mengatasi Tantangan dalam Bisnis Ekspor Impor melalui Pelatihan